SOLO, solotrust.com- Sekitar 200 mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Surakarta, melakukan pemesanan saham perdana BRI Syariah dalam acara Sosialisasi Pasar Modal, Senin (16/4/2018).
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Solo, BRI Syariah Cabang Solo, Dana Reksa Solo dan Galeri Investasi IAIN Surakarta.
Kepala BEI Solo M Wira Adibrata mengatakan, tujuan sosialisasi ini untuk mengenalkan sejak dini pada mahasiswa tentang istilah go public, proses dan cara bertransaksi di pasar perdana.
“Dengan kegiatan ini, mahasiswa menjadi lebih paham pasar perdana dan bagaimana cara mendapatkan saham pertamakali dari perusahaan,” paparnya.
Kepala Cabang BRI Syariah Solo, Halomoan Marpung mengatakan, saat ini BRI Syariah sedang melakukan masa penawaran saham perdana sampai tanggal 20 April 2018.
“Pemesanan sudah dapat dimulai tanggal 5-20 April dengan range harga Rp 505-Rp 650 per- sahamnya,” katanya.
BRI Syariah berencana melepas saham sebanyak 2.623.350.600 lembar saham. Jika harga terbantuk nanti adalah Rp 550 per- saham, artinya BRI Syariah akan mendapat tambahan modal sekitar Rp 1,4 triliun. Hasil dana akan dialokasikan 80.0% untuk ekspansi pembiayaan, 12.5% untuk belanja modal terkait infrastruktur TI dan 7.5% untuk pengembangan jaringan.
Branch Manager Dana Reksa Sekuritas Solo Jonathan Adrian menegaskan setiap masyarakat berhak mendapatkan saham perdana BRI Syariah dengan syarat sudah memiliki rekening saham di Dana Reksa.
“Kami menjadi salah satu penjamin emisi dari BRI Syariah dan komitmen kami, siapapun yang memesan melalui Dan Reksa, akan mendapatkan pesananan secara proporsional,” katanya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN Surakarta Drs. H Sri Walyoto mendukung kegiatan edukasi pasar modal untuk memberikan wawasan dan mendorong mahasiswa IAIN sudah melakukan investasi sejak dini.
“Kami sangat mendukung sekali kegiatan seperti ini agar mahasiswa mulai berinvestasi. Punya tujuan yang jelas, mulai memikirkan masa depan dan untuk menambah wawasan mereka,” ujarnya.
Pihaknya mengimbau seluruh mahasiswa untuk tidak antipati ke pasar modal dan mulai memanfaatkan untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik. (Rum)
(wd)
