Hard News

Kirab Kereta Kuda Wujud Syukur Kerjasama Dengan Para Investor

Jateng & DIY

13 April 2018 21:58 WIB

Kirab Istana Mataram di bundaran Gladag, Jln Slamet Riyadi, Jumat (13/4/2018). (solotrust.com/vin)

SOLO, solotrust.com - Kepadatan arus lalu lintas kendaraan terlihat saat berada di bundaran Gladag, Jumat (13/4/2018) sore. Nampak ratusan pasukan dari berbagai kerajaan lengkap dengan atributnya berbaris rapi di sepanjang city walk Jalan Slamet Riyadi. Tak berselang lama, datanglah puluhan kereta kuda menuju bundaran Gladag.

Keramaian itu ternyata menarik para pengendara yang melintas untuk segera menghentikan laju kendaraannya. Masyarakat segera mengeluarkan gawai miliknya untuk mengabadikan momen tersebut.



Salah seorang warga Manahan, Aris (40) mengaku penasaran dengan hadirnya ratusan prajurit kerajaan dan kereta kuda tersebut. Untuk mengobati rasa penasarannya, dirinya pun bertanya dengan seorang polisi yang disana.

"Ya tadi penasaran, ternyata ada kirab keraton. Kirabnya ternyata menuju Wisma Boga di Solo Baru. Kebetulan aja pas lewat sini," kata Aris, Jumat (13/4/2018).

Penggagas Yayasan Istana Mataram sekaligus penanggungjawab kirab, GKR Koes Murtiyah Wandansari mengatakan, kegiatan kirab itu diikuti perwakilan dari 35 kerajaan se Nusantara. Gusti Moeng sapaan akrabnya mengatakan, sebanyak 80 perwakilan perusahaan dari 9 negara turut meramaikan kirab itu.

"Ada investor di seluruh dunia yang datang di hari ini, mereka berkomitmen untuk bekerjasama di bidang potensi masing-masing tiap ketaton. Maka ini kita rayakan dengan kirab menuju Wisma Boga," jelas Gusti Moeng di sela kirab.

Sebanyak 40 kereta kuda diturunkan dalam kegiatan yang bertajuk New Era of Economic Culture and Tourism Programmes itu. Rute kirab sendiri dimulai dari Hotel Royal Heritage, Gladag menuju Alun-alun Utara, Masjid Agung, Klewer, Simpang Gemblegan, dan berakhir di Wisma Boga, Solo Baru. Di gedung pertemuan itu, peserta akan menikmati hiburan berupa tari sambil menikmati Galadiner.

"Saya hanya ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Surakarta punya seperti ini. Kita undang seluruh kerajaan yang tergabung dalam FKIKN (Forum Komunikasi dan Informasi Kerajaan se Nusantara), supaya dengan datangnya para investor ini bisa mengembangkan potensi di daerah mereka masing-masing," harap Gusti Moeng. (vin)

(wd)