Hard News

Gaet Investor, Yayasan Istana Mataram Gandeng Seluruh Kerajaan di Indonesia

Jateng & DIY

13 April 2018 08:47 WIB

KP Eddy Wirabhumi (kanan) dan GKR Wandasari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng (kiri) saat jumpa pers. (solotrust.com/vin)


SOLO, solotrust.com - Konflik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang tak kunjung usai, membuat sejumlah sentana dalem (kerabat keraton) akhirnya memutuskan untuk alternatif baru yang lebih bermanfaat. Salah satunya, dengan membentuk Yayasan Istana Mataram. Yayasan yang akan bergerak di sektor perekonomian itu diharapkan mampu meningkatkan investor ke Indonesia.



Hal ini diungkapkan penggagas Yayasan Istana Mataram, KP Eddy Wirabhumi kepada wartawan, Kamis (12/4/2018). Jenuh dengan persoalan keraton yang berkepanjangan, akhirnya memberikan ide baru bagi dirinya dan kerabat keraton yang lain, untuk menggelar kegiatan "New Era of Economic Culture and Tourism Programmes".

"Gerakan baru wadah istana mataram ini didirikan oleh orang-orang yang memang memiliki darah mataram. Kita sendiri punya hak dan punya ijin dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham)," ujar suami GKR Wandasari Koes Moertiyah atau Gusti Moeng, Kamis (12/4/2018).

Eddy mengatakan, pembentukan Yayasan Istana Mataram itu bertujuan untuk menyatukan semua tanah mataram dan mengajak seluruh kerajaan nusantara. Dengan satu tujuan utama, yakni menarik perhatian bagi calon investor di seluruh dunia untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Hingga saat ini sudah ada 29 negara yang tertarik berinvestasi di Indonesia. Seperti dari Jerman Spanyol, Uni Emirate Arab, Inggris, Amerika, Singapura, Hongkong Thailand dan Italia," jelas dia.

Untuk itu, pihaknya akan segera melakukan konsolidasi dengan kerajaan-kerajaan di seluruh Indonesia. Dikatakannya, sudah ada 32 kerajaan yang bersedia berkerjasama dengan Istana Mataram untuk menggaet para calon investor itu.

"Mulai dari kerajaan Bone, Aceh, Bali, Kutai, Lampung, Irian Jaya, Luwu, dan Madura. Untuk struktur organisasi kita masih berproses," urai dia.

"Investasinya di bisnis penerbangan, seperti sekolah pilot, sparepart, maintenance, private airport. Di bidang pertanian, akan dikembangkan obat tertentu. Ada juga yang di bidang pertambangan," imbuh dia.

Pembentukan Yayasan Istana Mataram ini akan diawali dengan beberapa kegiatan, seperti kirab dari Jalan Slamet Riyadi menuju Wisma Boga dan deklarasi pada Jumat (13/4/2018). Sebanyak 40 kereta kuda bakal menandai awal kebangkitan perekonomian di Indonesia itu. (vin)

(wd)

Berita Terkait

Jumenengan ke-2 KGPAA Mangkunegara X, Aria Bima sampai Bos Persis Solo Dapat Gelar

Tingalan Jumenengan Mangkunegara X, Wali Kota Gibran Mendapat Gelar Kanjeng Pangeran Haryo

Rangkaian Upacara Tingalan Dalem Jumenengan ke-19 PB XIII Berjalan Lancar

Kali Pertama Usai Perdamaian 2 Kubu, Jumenengan Keraton Solo Berjalan Khusyuk

Hadiri Jumenengan MN X, KGPH Benawa Kenang Cerita Sinergi PB XII dengan Pura Mangkunegaran

Jumenengan Dalem Mangkunegara X, Gubernur Jateng hingga Sultan Jogja Turut hadir

Eksplorasi 5 Destinasi Wisata Tradisional di Solo

5 Destinasi Wisata Budaya Populer di Solo yang Wajib Dikunjungi

Kebo Bule Keraton Surakarta Awali Kirab Kue Apem Banyudono Boyolali

6 Objek Wisata Museum Bersejarah di Solo yang Instagramable

Pemkab Demak Berharap Keunikan Tradisi Abon-abon jadi Daya Tarik Pariwisata

Catat Jhon! Pengunjung Alkid Solo Kini Dilarang Memberi Makan Kebo Bule

Apresiasi Pertemuan Suporter Solo dan Jogja, Gibran Pasang Banner Mataram is Love di Depan Manahan

Derby Mataram Berakhir Imbang, Kaesang: akan Saya Evaluasi Semuanya!

Balai Arkeologi DIY Teliti Temuan Dugaan Candi Mataram Kuno

Ini Sejumlah Temuan Candi Dari Penggalian di Dusun Balongbayen

Balai Arkeologi DIY Mulai Teliti Temuan yang Diduga Candi Mataram Kuno

Presiden Targetkan Perbaikan Rumah Sakit di NTB Dua Bulan Selesai

Kali Pertama Usai Perdamaian 2 Kubu, Jumenengan Keraton Solo Berjalan Khusyuk

Tak Ingin Perdamaian Keraton Solo Masih Berbuntut, Gibran Peringatkan Komitmen Dulu Baru Revitalisasi

Berdamai, Kedua Kubu Keraton Makan Siang Bareng Gibran di Loji Gandrung

Menuju Titik Damai, 2 Kubu Keraton Solo Berjumpa

2 Kebo Bule Tertua dan Termuda Keraton Solo Mati Jelang Malam 1 Sura, Pertanda Apa?

Patung Paku Buwono VI di Selo Boyolali Terbuat dari Perunggu

Berita Lainnya