Hard News

Awas! Logam Berat Air Citarum Rusak Susunan Saraf

Hard News

12 April 2018 20:34 WIB

Ilustrasi sungai (pixabay.com)

JAKARTA, solotrust.com - Logam berat terkandung di air Sungai Citarum dapat merusak susunan saraf. Hal itu diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek dalam paparannya pada Rapat Kerja Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) di Jakarta Selatan, baru-baru ini.

''Ya itu gara-gara Sungai Citarum tercemar, ada zat-zat logam berat. Itu merusak susunan saraf,'' kata Menkes, dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, depkes.go.id, Kamis (12/04/2018).



Hasil penelitian Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar, Bogor mengungkap limbah mengandung logam berat seperti cadmium (Cd), tembaga (Cu) dan timbal (Pb) mudah diperoleh pada lingkungan akuatik yang banyak digunakan industri, pertambangan dan rumah tangga.

Menurut penelitian, logam berat berada di dalam tubuh manusia akan mengalami proses peruraian menjadi ion-ion di dalam usus. Selanjutnya ion masuk ke dalam darah dan mencapai target organ, salah satunya otak.

Selain itu, dalam studi kasus Sungai Citarum yang diterbitkan Greenpeace Asia Tenggara dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat pada November 2012, dijelaskan logam berat menjadi salah satu kontaminan utama memengaruhi kualitas air Sungai Citarum.

Logam berat merupakan elemen tak dapat terurai (persisten) dan bisa terakumulasi melalui rantai makanan (bioakumulasi). Efek jangka panjang bisa merugikan makhluk hidup.

Pencemaran Sungai Citarum memang luar biasa. Menkes Nila mengatakan perlu kerjasama semua sektor untuk menanganinya. Misalnya pada program padat karya tunai, dalam kegiatan itu Kementerian Kesehatan menjadi bagian di dalamnya.

''Titik sentralnya diminta Posyandu, artinya leading-nya tetap kesehatan di sini, tapi saya minta harus ada akses air bersih, sanitasi. Semuanya harus sinergi, semuanya harus secara bersama untuk mengatasi masalah ini,'' jelasnya.

(and)