Ekonomi & Bisnis

Para Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif Terkendala HKI

Ekonomi & Bisnis

11 April 2018 16:56 WIB

Ari Juliano Gema (tengah) Deputi Fasilitasi HKI & Regulasi Badan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata RI paparkan dari 8,2 juta pelaku usaha ekonomi kreatif baru 11 % terdaftar HKInya. (solotrust.com/rum)

SOLO, solotrust.com- Jutaan pelaku usaha ekonomi kreatif belum memahami HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) atau IP (Intelectual Property). Hal tersebut diungkap Ari Juliano Gema, Deputi Fasilitasi HKI & Regulasi Badan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata RI.

"Baru 11 persen dari pelaku usaha ekonomi kreatif yang telah terdaftar HKInya (bisa perorangan bisa tim) dari total jumlah 8,2 juta pelaku. Kendalanya, banyak yang belum memahami HKI atau Intelectual Property," ujarnya saat jumpa pers acara BISMA Goes to Get Member (BIGGER) di Swiss-Belinn Solo, Rabu (11/4).

Baca juga:  Bekraf Sosialisasikan Aplikasi BISMA Untuk Jejaring Pelaku Usaha Kreatif 



Untuk itulah pihaknya berupaya memberi pengetahuan terkait istilah-istilah HKI kepada para pelaku usaha ekonomi kreatif. Salah satunya dengan membuat aplikasi BIIMA - Info HKI agar mereka lebih mudah memahami.

HKI dinilai penting bagi para pelaku ekonomi kreatif mengingat HKI sebagai intisari ekonomi kreatif. Pihaknya membantu para pelaku ekonomi kreatif khususnya di luar Pulau Jawa untuk mendapat bantuan teknis terkait kelengkapan dokumen. Bahkan memberi bantuan finansial bila para pelaku ekonomi kreatif keberatan biaya administrasi.

Isu lain yang penting bagi para pelaku usaha ekonomi kreatif adalah sertifikasi terkait kemampuan tenaga kerja. Menurutnya, selama ini banyak para pelaku usaha ekonomi kreatif yang punya kemampuan baik dalam menjalankan usaha namun semua dipelajark secara otodidak.

"Padahal bila masuk pasar kerja global Masyarakat Ekonomi ASEAN, tenaga kerja dinilai dari kualifikasi atau sertifikasi. Setelah tersertifikasi, diharap nanti para pelaku ekonomi kreatif bisa dipantau, difasilitasi dan didukung perkembangan usahanya," terangnya.

Untuk musisi dan insan perfilman misalnya, bisa difasilitasi untuk mendapatkan sertifikasi. Tidak hanya aktor tapi juga meliputi sutradara, sound engineer, penata lampu, penulis naskah dan lainnya. Sehingga nantinya, bila ada investor masuk, Indonesia sudah siap dengan SDM bersertifikasi.

Sementara terkait agenda Bekraf bertajuk BIGGER, Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif, Wawan Rusiawan mengatakan ini adalah kali kedua di Solo untuk mendorong para pelaku ekonomi kreatif di Solo Raya untuk mendaftar BISMA (Bekraf Information System in Mobile Application).

"Beberapa keuntungan terregistrasi di BISMA, para pelaku usaha ekonomi keratif menjadi prioritas fasilitasi atau pendukungan seperti HKI, sertifikasi, bintek atau pendukungan lain yang dibutuhkan," kata Wawan. (Rum)
 

(wd)

Berita Terkait

Bekraf dan WIPO Tandatangani Kerjasama, Dukung Pengembangan Merek dan Desain di Indonesia

Penting! Sertifikasi Berdampak pada Kesejahteraan Pelaku Ekonomi Kreatif

300 Merek Produk Kreatif Solo Ajukan Sertifikasi HKI

100 Pembatik Ikuti Sertifikasi Profesi dari Bekraf

Dukung Pendanaan Sub Sektor Seni Pertunjukan, Bekraf Gelar Financial Club

UNS Bersama Bekraf Fasilitasi Pelaku Ekonomi Kreatif Miliki HKI

Umuka dan YGID Teken Kerja Sama Penguatan Ekonomi Kreatif Kerakyatan

Tingkatkan Pariwisata, Boyolali Gelar Festival Kuliner dan Ekonomi Kreatif

Hadapi Tantangan Inflasi, Menparekraf: Tingkatkan Efisiensi dengan Kolaborasi

Mengenal WonderVerse Indonesia, Platform untuk Mempromosikan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif secara Interaktif Digital

Percepat Pemulihan Ekonomi, Sandiaga Uno dan Gibran Siap Kembangkan Kesenian dan Ekraf

Gibran Dados Pembicara Talkshow Ngaji Ekonomi Kreatif ing Solo

Pemkot Semarang Gencar Lakukan Gerakan Bakti Sosial Selama Ramadan

Pengusaha Solo Rudy Indijarto Luncurkan Buku, Soroti Geliat Pebisnis Muda dan UMKM

KKN UMBY 38 Gaungkan Pentingnya UMKM bagi Kesejahteraan Masyarakat

Mahasiswi KKN Undip Buat Peta Persebaran UMKM, Dukung Pemantauan dan Pengembangan Usaha

Mahasiswi KKN Tim 1 Undip Bangun Ekosistem UMKM Melalui Teknologi GIS

PSSI Apresiasi Dukungan Turnamen Suporter Amartha di Piala Dunia U17

DRTPM Dikti Laksanakan Monev terhadap Tim PKM LPPM UBY dalam Pendampingan UKM Olahan Lele

CIMB Niaga Dorong UKM di Solo Naik Kelas melalui Kejar Mimpi Lokal Berdaya

TIM PKM LPPM UBY Beri Pelatihan Peningkatan Kapasitas Peternak Lele dan UKM Kampung Lele Boyolali

Digitalisasi Koperasi dan UKM Bukan Sekadar Aplikasi

Kenalkan Perseroan Perorangan, Ditjen AHU Hadir bagi Pelaku UMK di Wonosobo

Dindagkop UKM Rembang Gelar Pelatihan Micro Business Game Jilid 2

Berita Lainnya