Hard News

Sarden Bercacing, YLKI Minta Badan POM Investigasi Tuntas

Hard News

5 April 2018 20:56 WIB

Sarden (pixabay.com)

JAKARTA, solotrust.com - Terkuaknya 27 merek sarden/makarel mengandung cacing sangat merisaukan konsumen. Badan POM tak cukup menarik dari pasaran saja, melainkan juga harus melakukan investigasi.

Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, meminta Badan POM melakukan langkah-langkah lebih komprehensif. Bukan hanya melakukan penarikan saja, namun harus menginvestigasi secara keseluruhan proses produksinya, baik dari hulu hingga hilir.



“Badan POM harus menemukan penyebabnya kenapa produk sarden/makarel tersebut sampai terkontaminasi cacing. YLKI menduga proses produksi dari 27 merek sarden/makarel itu tidak sehat, tidak higienis,” kata dia, dilansir dari laman resmi Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, ylki.or.id, Kamis (05/04/2018).

Maraknya produk sarden/makarel jelas sangat mengkhawatirkan, konsumen bisa beranggapan produk sarden/makarel merupakan produk pangan tidak aman. Oleh sebab itu, YLKI meminta Badan POM melakukan pengawasan ketat di pasaran pascapenarikan.

“Jangan sampai penarikan itu hanya simbolik dan di pasaran masih marak beredar. Konsumen agar melaporkan ke Badan POM dan juga ke YLKI jika di pasaran masih beredar merek-merek sarden/makarel tersebut,” ujar Tulus Abadi.

YLKI mengritik keras pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek menyebut cacing dalam sarden/makarel tidak apa-apa, asal produk tersebut di masak lebih dulu. Toh cacing banyak mengandung protein.

“Ini pernyataan yang tidak produktif sebagai seorang pejabat publik yang berkompeten di bidang kesehatan,” tegas Tulus Abadi.

(and)