Hard News

Jokowi ke Ribuan CPNS: Jangan Hanya Kepo ke Mantan Pacar Saja

Hard News

28 Maret 2018 09:38 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Presidential Lecture di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/03/2018). (Foto: Biro Pers Setpres)

JAKARTA, solotrust.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampaknya sedikit memberikan sentilan bernada guyon kepada ribuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang mengikuti Presidential Lecture di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (27/03/2018).

Jokowi berpesan agar para CPNS jangan hanya memiliki rasa ingin tahu kepada mantan pacar saja, namun juga terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.



Saat menjadi pembicara dalam acara Presidential Lecture, di hadapan ribuan CPNS Jokowi memberikan berbagai saran dan masukan terkait kinerja para calon birokrat itu ke depannya.

Jokowi menyebut, para CPNS harus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era seperti sekarang ini. Selain itu para CPNS juga harus mengikuti gagasan-gagasan inovatif yang ada, harus mengikuti dinamika politik, sosial dan ekonomi, dan jangan lupa harus selalu mendengar keinginan-keinginan masyarakat.

Baca juga : Menuju Birokrasi Kelas Dunia, CPNS Ikuti Presidential Lecture

Lebih lanjut Jokowi mengatakan, para CPNS harus meningkatkan rasa keingintahuan terhadap segala inovasi, keinginan masyarakat, dan hal-hal yang positif. Bahasa anak mudanya, sebut Jokowi, para CPNS harus kepo.

“Sekali lagi harus kepo, ingin tahu, ingin ngerti, jangan rutinitas, jangan monoton, saudara-saudara harus kepo terhadap perkembangan iptek, harus kepo terhadap inovasi, harus kepo terhadap dinamika jaman, harus kepo terhadap aspirasi dan keinginan masyarakat. Jangan hanya kepo terhadap mantan pacar saja,” ucap Jokowi yang langsung disambut tepuk tangan para CPNS.

Jokowi ingin CPNS bisa bekerja lebih cepat, lebih responsif, lebih tanggap, dan lebih efisien. Tak lupa Jokowi berpesan agar para CPNS bekerja dengan penuh integritas dan bebas dari korupsi.

“Menjadi birokrat-birokrat yang penuh integritas, dan bebas dari korupsi, yang melayani masyarakat. Serta birokrat yang membawa lompatan-lompatan kemajuan bagi kejayaan bangsa kita Indonesia,” harapnya.

(way)