Hard News

Komisi XI DPR RI Kunjungi Desa Ponggok

Jateng & DIY

23 Maret 2018 15:41 WIB

Komisi XI DPR RI kunjungan kerja ke Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. (solotrust.com/jaka)


KLATEN, solotrust.com- Sejumlah anggota Komisi XI DPR RI  melakukan  kunjungan  kerja  ke  Desa  Ponggok, Kecamatan  Polanharjo, Kabupaten  Klaten. Para wakil  rakyat  tersebut  berjumlah  15 orang  dipimpin Wakil  Ketua  Komisi  XI M Prakosa.



" Ini  agenda  komisi  11 terkait  dengan  masalah  pengawasan. Pengawasan  ini terkait  dengan  dana  desa. Ada  beberapa  poin yang  kami  jadikan  obyek  mulai  dari  pengelolaan  baik sampai  pengelolaan  yang  kurang  baik, " jelas Wakil Ketua  Komisi  XI DPR RI  M Prakosa  kepada  wartawan, Kamis (22/3/2018).

Menurutnya, desa  Ponggok  merupakan  desa  yang  melakukan  pengelolaan  BUMDes dengan baik. Nantinya  hasil  kunjungan  akan  dijadikan  bahan  untuk  melakukan  pendalaman di Senayan. Setelah  mendapatkan  informasi  nantinya  akan  melakukan  rapat  lethal dengan  instansi  terkait  untuk  kemudian  untuk  menentukan  kebijakan.

"Setelah  ini  kita  akan  ke Jakarta, informasi  ini  kita  gabungkan, kita  ramu  kemudian  baru kita lakukan  pendalaman. Ini bagian perbaikan untuk tempat -tempat yang sebenarnya pengelolaanya belum begitu baik," kata dia.

Semenntara itu, Sekretaris  Daerah  (sekda) Klaten  Joko  Sawaldi  dalam  pemaparannya mengatakan, semenjak  digulirkan  dana  desa  kini  di  kabupaten  Klaten  telah  melahirkan  40  desa wisata.

"Desa  Ponggok  ini  merupakan desa percontohan nasional dalam melakukan pengelolaan BUMDes. Omsetnya saat ini kurang lebih Rp 17 miliar," kata Joko Sawaldi.

Kepala Desa Ponggok Junaidi mengungkapkan, dana desa mempunyai fungsi yang sangat penting untuk  pengembagan  desa. Kata dia, sebelum mendapatkan pemaparan  tentang  pengelolaan  BUMDes, rombongan  Komisi  XI yang  berjumlah 15 orang  itu  melihat secara  langsung  pengelolaan  wisata  air,  yakni Umbul Ponggok.

"Sebelum  ada  dana  desa  kita  sangat  sulit  untuk  mengembangkan  desa, namun  setelah  ada  dana  desa  kita  dapat  membangun  desa ,"tandasnya. (jaka)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya