Pend & Budaya

Kisah Kegigihan Maria Harfanti, Miss Indonesia 2015 yang Ingin Mengubah Dunia

Pend & Budaya

11 Maret 2018 14:22 WIB

Miss Indonesia 2015, Maria Harfanti, saat memeriahkan rangkaian acara Festival Ilmiah Mahasiswa (FILM) di UNS, Sabtu (10/3/2018). (solotrust-mia)

SOLO, solotrust.com - Miss Indonesia 2015, Maria Harfanti ikut memeriahkan rangkaian acara Festival Ilmiah Mahasiswa (FILM) di Aula Gedung F FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Sabtu (10/3/2018). Wanita cantik asal Yogyakarta ini berkesempatan menjadi salah satu pembicara dalam Seminar yang bertajuk "Peran Aktif Pemuda Melalui Realisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Menghadapi Problematika Global".

Mengenakan dress merah muda, dara kelahiran 20 Januari 1992 itu menyapa ratusan mahasiswa dari berbagai universitas se-Indonesia dengan penuh semangat. Sekitar 45 menit, Maria berbagi pengalaman kala menjadi mahasiswa, gairah hidupnya, hingga ambisi mengubah dunia.



Sosok Maria dikenal tidak hanya berwajah cantik, tapi juga memiliki otak yang pandai. Perempuan berkulit sawo matang ini bercerita pernah menjadi asisten dosen statistik semasa menempuh kuliah S1 dan mengikuti program pertukaran pelajar internasional tahun 2012. Kini, ia tercatat sebagai mahasiswi Pasca Sarjana Magister Manajemen di Universitas Indonesia.

Baginya, pendidikan adalah hal yang sangat penting. Wanita yang piawai bermain piano ini merasa beruntung pernah mendapatkan kesempatan untuk menjadi pendidik bagi anak-anak tak mampu di Guizho, Tiongkok. Dari sanalah, ia mendapatkan inspirasi untuk melakukan perubahan di Indonesia.

"Nah, di kampung ini, jangan dipikir hidup enak. Saya harus melakukan adaptasi karena di sana tingkat higienitasnya sangat rendah dan sanitasinya sangat buruk. Dari sana saya berpikir, wah ternyata tidak hanya masyarakat China saja, Indonesia juga banyak yang kekurangan air bersih dan sanitasi buruk. Di situ saya berpikir, someday, if I have enough support and resources, saya akan berkontribusi untuk memperbaiki ini di negara saya sendiri," katanya.

Harapannya itu akhirnya dapat terwujud setelah menjadi Miss Indonesia 2015. Namun sebelum itu, Maria sempat bekerja sebagai management trainee di salah satu perusahaan multinasional ternama di Indonesia. Meski merasa bangga, Maria sempat meragukan apakah pekerjaan itu adalah passion-nya.

Kemudian, Maria mendaftar ajang Miss Indonesia agar dapat memberikan kontribusi lebih besar untuk Indonesia. Sayangnya, tidak semua orang senang dengan kemenangannya di Miss Indonesia. Setiap bangun tidur, Maria bercerita selalu melihat akun sosial medianya yang dipenuhi komentar sinis.

Untungnya, Maria dapat mengatasi masa-masa sulit itu dengan baik. Tak ingin ambil pusing, ia fokus mempersiapkan diri untuk ajang Miss World.

Segala jerih payahnya pun akhirnya berbuah senyuman manis. Maria berhasil masuk ke jajaran tiga besar Miss World 2015. Dia juga menyabet penghargaan lainnya, yakni pemenang fast track kategori 'Beauty With a Purpose'.

"Saya percaya Tuhan memilih saya untuk suatu tujuan yang besar. Dan saya harus fokus pada tujuan saya," ujarnya.

Ketika menjadi Miss Indonesia, Maria memperjuangkan sanitas dan pengadaan air bersih di Kampung Kamancing, Pandeglang, Banten. Ia juga melakukan edukasi kepada masyarakat setempat akan pentingnya kebersihan.

"Sebenarnya desa ini punya air bersih, tapi jaraknya sangat jauh. Mereka harus jalan sekitar dua jam. Kampung itu di atas bukit, dan air di bawahnya. Bersama tim, kami menaikan air menggunakan pipa-pipa penghubung ke toilet-toilet yang kami bangun," ceritanya.

Sukses dengan proyek sanitasinya, tidak membuat Maria merasa puas. Wanita yang akrab disapa Lili ini masih terus melakukan aktivitas sosial, salah satunya yaitu membentuk sebuah yayasan yang fokus memperbaiki kondisi sekolah-sekolah yang rusak.

Dari kisah hidupnya, Maria menegaskan bahwa untuk melakukan sebuah perubahan tidak hanya butuh passion tapi juga kegigihan. Agar selalu tetap semangat, ia mengaku selalu meminta saran dari orang terdekat. (mia)

(way)