Hard News

Penataan Kawasan Sriwedari, Forksi Minta Penjelasan Ke Wali Kota

Jateng & DIY

5 Maret 2018 15:31 WIB

Suasana saat audiensi Forksi dengan Wali Kota Surakarta dan jajaran Pemkot Surakarta di Ruang Manganti Praja Kompleks Balaikota Surakarta, Senin (5/3/2018).

SOLO, solotrust.com - Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunitas Sriwedari (Forksi) mendatangi Balaikota Surakarta, Senin (5/3/2018). Mereka meminta kejelasan kepada Wali Kota Surakarta terkait penataan kawasan Sriwedari, termasuk rencana pembongkaran kios di kawasan tersebut.

Puluhan anggota yang terdiri dari pedagang, komunitas seni budaya, hingga organisasi yang bersekretariat di Sriwedari itu merasa khawatir. Sebab hingga saat ini, belum ada sosialisasi dari pemkot terkait kelanjutan nasib setelah dibongkar.



"Kami hanya meminta kejelasan nasib pedagang. Akan ditaruh mana, kemudian kapan pelaksanaannya. Karena disana kami juga mencari penghidupan,” kata Ketua Forksi, Safik Hanafi saat audiensi di Ruang Manganti Praja Kompleks Balaikota Surakarta, Senin (5/3/2018).

Dalam audiensi tersebut, mereka merasa puas dengan jawaban yang dilontarkan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. Mereka juga bersedia ditempatkan di lokasi yang baru jika pemkot akan mulai mengerjakan pembangunan Masjid Taman Sriwedari Surakarta (MTSS).

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo meminta pedagang di kawasan Sriwedari untuk tidak khawatir. Menurutnya penataan kawasan Sriwedari sudah disusun dan mengakomodir seluruh pihak, termasuk pedagang kaki lima, kios, dan komunitas yang ada di dalamnya. Ditambahkan, pemkot telah melakukan pendataan dan penguncian data pedagang di Sriwedari agar tidak dimanfaatkan oleh pihak yang tak bertanggungjawab.

"Jadi pemkot tak serta merta membongkar. Kita sudah memikirkan itu semua. Ndak perlu khawatir, pembangunan masjid nanti dikerjakan secara bertahap,” katanya.

Rudy berjanji akan mengakomodir keinginan pedagang yang meminta shelter pengganti jika kios yang mereka tempati dibongkar. Rencananya para pedagang akan ditempatkan di selatan stadion Sriwedari yang saat ini digunakan sebagai tempat latihan stir mobil. Selain dibuatkan shelter baru, pedagang juga diberi ongkos bongkar. (vin)

(wd)

Berita Terkait

Berita Lainnya