Pend & Budaya

Langkah Hadapi MEA dari Kacamata Mahasiswa Manajemen

Pend & Budaya

28 Februari 2018 15:29 WIB

Gathering of Management di Universitas Setia Budi (USB). (dok/panitia)





SOLO, solotrust.com- Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) seolah menjadi momok yang menakutkan bagi lulusan sarjana. Bagaimana tidak, mereka harus bersaing dengan tenaga kerja dari luar negeri yang lebih berkompenten. Kekhawatiran itulah yang menjadi topik diskusi panas dalam acara "Gathering of Management" di Universitas Setia Budi (USB), Minggu (25/02/2018).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HIMAGE) ini menjadi ajang urun rembug sekaligus konsolidasi para mahasiswa manajemen dalam menghadapi MEA. Lebih dari 100 mahasiswa manajemen dari universitas se-Soloraya berkumpul untuk berbagai pengetahuan dan pendapat mereka.

Dalam keterangan pers yang diterima Solotrust.com, para mahasiswa mengusulkan berbagai langkah agar tidak kalah saing dengan tenaga kerja asing. Salah satunya yaitu menggencarkan kewirausahaan dini sehingga dapat membuka lapangan kerja.

Sebelum itu, diperlukan pengadaan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia berorientasi dalam pengembangan sumber data yang ada di lingkungan sekitar. Tak boleh dilupakan juga, untuk selalu meningkatkan soft kill dan hard skill.

"Apapun keadaannya kita harus siap menghadapi MEA," kata salah satu panitia, Heny.

Selain MEA, mereka juga menyinggung soal dampak e-Commerce terhadap lulusan sarjana dalam mencari kerja. Kemunculan e-coomerce pun menimbulkan pro dan kontra di antara kalangan mahasiswa.

"Setuju karena e-commerce itu penting, namun tidak setuju jika e-commerce dikatakan sebagai penyebab berkurangnya tenaga kerja, karena tetap akan ada kesempatan lowongan pekerjaan di tempat lain," lanjutnya memaparkan hasil diskusi. (mia) 

(wd)