Pend & Budaya

Mobil Hemat Energi Mahasiswa UNS Siap Go Internasional

Pend & Budaya

19 Februari 2018 14:03 WIB

Tim Bengawan UNS saat memamerkan mobil hemat energi buatan mereka, Senin (19/2/2018). (solotrust-mia)

SOLO, solotrust.com - Tim Bengawan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta siap kembali unjuk gigi di ajang bergengsi internasional. Dua mobil hemat energi buatan mereka yaitu Samudra NFE dan Samudra IV Evo 2.0 akan mengikuti kompetisi Shell Eco Marathon (SEM) Asia di Changi Exhibition Center, Singapura pada 8-11 Maret 2018.

Kedua mobil tersebut akan berlaga di kelas Internal Combustion Engine (ICE). Samudra NFE untuk mesin berbahan bakar gasoline atau bensin. Sedangkan Samudera IV EVO 2.0 untuk mesin bahan bakar disel atau solar.



"Kategori lomba yang kami ikuti itu Internal Combustion Engine. Kalau di bahasa Indonesiakan itu pembakaran dalam. Target kami juara, kalau juara kami akan diikutkan lagi ke Drivers World Championship yang kami ikuti tahun lalu," terang Aulia Majid, Manajer Bengawan Team di halaman Gedung Prakosa UNS, Senin (19/2/2018).

Di ajang tahun lalu, mobil Bengawan Team sukses mencapai 213 km/l dan menempati posisi keempat dalam kategori ICE, serta berhasil finis di posisi kedua di dalam Drivers' World Championship Asia 2017. Mereka pun lanjut beraksi di kompetisi tingkat dunia yaitu Drivers’ World Championship di London, Inggris.

Tahun ini, Bengawan Team pun telah meng-upgrade kemampuan mobil rancangan mereka. Berdasarkan hasil uji coba yang sudah dilakukan, kedua mobil tersebut mampu mencapai 200 hingga 300 km untuk setiap liter.

Dalam penggarapannya, Majid mengakui tidak mudah dan membutuhkan biaya besar. Timnya harus menemukan teknologi dan inovasi baru agar mobil rancangan mereka dapat menghemat energi sebesar-besarnya. Sementara untuk biaya, pengembangan mobil tersebut menghabiskan dana sekitar Rp70 juta.

"Kali ini kami lebih fokus pada efisiensi bobot mobil kami sendiri. Dan mesin kami modifikasi total untuk mendapatkan efektivitas dan kinerja pembakaran mesin lebih bagus dari sebelumnya," ungkap Majid.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UNS Prof Dr Ravik Karsidi MS berharap Tim Bengawan dapat kembali menggaungkan nama UNS di tingkat dunia. Ke depannya, Ravik mengaku mempunyai rencana untuk mengembangkan model pembelajaran Teaching Factory dengan mendirikan pabrik sendiri. Namun rencana tersebut baru bisa terwujud setelah berstatus Badan Layanan Umum (BLU).

"Kalau sudah jadi BLU, kami sedang mengembangkan Teaching Factory. Bisa juga kita punya pabrik sendiri juga. Angan-angan kami, mungkin 5-10 tahun yang akan datang," tutur Ravik. (mia)

(way)