Hard News

Tim Ahli dan PT RUM Klaim Dampak Bau Telah Berkurang

Jateng & DIY

5 Februari 2018 17:28 WIB

Tim Ahli tengah mengupayakan agar bau limbah Berkurang.

SUKOHARJO, solotrust.com-PT Rayon Utama Makmur (RUM) saat ini menggenjot berbagai perbaikan unit pengolahan limbah yang saat ini berjalan. Tim ahli yang menangani limbah bau PT Rayon Utama Makmur (RUM) dari Universitas Sebelas Maret Surakarta menerangkan 85 persen bau telah berkurang dari semula. Hal ini dilaksanakan dengan berbagai metode penanganan limbah dan evaluasi pembuangan.

Sebanyak dua lokasi dijadikan pengolahan limbah bau di PT RUM. Lokasi pengolahan ditempatkan berada di bagian selatan pabrik PT RUM.  Pengolahan pertama lebih ditekankan pada penanganan limbah cair yang akan dibuang ke sungai. Sehingga air yang ada di sana atau air yang keluar dari hasil produksi pabrik diharapkan sudah netral atau tdak mengandung zat berbahaya.



Sementara untuk limbah kedua yakni limbah bau dipusatkan pada cerobong dengan pengkabutan terhadap bau limbah.

Tim ahli mengakui pembuatan sistem penanganan di sini memang baru 85 persen dan belum selesai 100 persen. Sebab masih harus dilakukan penutupan pipa sehingga tidak lagi bocor.

Pihak tim ahli bekerja sebaik mungkin untuk menyempurnakan sehingga bau yang ada benar-benar diminimalisir. Ditemui di lokasi PT RUM Nguter Sukoharjo, Ketua Prodi S3 Ilmu Lingkungan pascasarjana UNS Surakarta Prabang Setyono memaparkan pihaknya menggunakan mikroba untuk memakan sulfur yang merupakan sumber bau.

Sehingga produk pabrik yang sebelumnya H2S akan netral menjadi H2 saja karena materi limbah S (sulfur) sudah dimakan sama mikroba. "Kalau yang keluar baunya seperti kopi-kopi berarti bukan h2s. artinya itu sudah dinetralisir," ujarnya

Mikroba tersebut berbentuk larutan yang diberikan secara berkala pada limbah. Sejauh ini sebanyak 60 liter mikroba diberikan dalam jangka waktu tertentu untuk mentralisir limbah yang berupa h2s agar menjadi h2. (arif)

(wd)