Hard News

Tak Kehabisan Akal, Warga Jogja Saksikan Gerhana Bulan Lewat Aplikasi

Hard News

1 Februari 2018 11:10 WIB

Masyarakat saat berkumpul di kawasan Alun-Alun Utara untuk menyaksikan gerhana bulan total. (Dok. solotrust.com)

YOGYAKARTA, solotrust.com - Meski awan tebal menyelimuti Kota Yogyakarta saat terjadinya fenomena alam super blue blood moon, Rabu (31/1/2018) malam, hal itu tak membuat warga masyarakat kehabisan akal.

Berkumpul di kawasan Alun-Alun Utara, meski tak bisa melihat gerhana bulan melalui teropong yang disiapkan oleh sebuah komunitas pecinta dunia astronomi yogyakarta, Jogja Astro Club, masyarakat ternyata bisa menyaksikan gerhana melalui gawai masing-masing dengan aplikasi khusus.



Melalui aplikasi pintar berbasis Android tersebut, mereka dapat mengunduh sendiri aplikasi antariksa dan langsung dapat digunakan untuk mengamati super blue blood moon secara gratis.

Pada aplikasi itu, masyarakat dapat mengetahui secara detail detik-detik proses terjadinya gerhana bulan. Sekaligus mempelajari benda-benda antariksa di angkasa.

Bagi mereka, meski hanya dapat melihat melalui gawai, tak mengurangi antusiasnya. Pasalnya peristiwa yang terjadi ratusan tahun sekali ini sangat sayang untuk dilewatkan.

“Kalau pakai software kan memang kelihatan jelas, kalau pakai yang ini (teropong) kan tergantung sama cuaca karena sedang hujan deras jadi gak pakai teropong,” kata Ravika Rafiah, salah satu warga yang menonton gerhana menggunakan aplikasi.

Penggunaan aplikasi untuk melihat gerhana bulan ini diprakarsai oleh Jogja Astro Club. Aplikasi yang digunakan merupakan plan b (rencana kedua), karena awan mendung yang sejak sore berada di atas langit Kota Yogyakarta belum memudar hingga terjadinya gerhana.

Selain itu, komunitas tersebut juga menyiapkan lima buah teropong serta sebuah tayangan live streaming yang langsung dari NASA (National Aeronautics and Space Administration).

“Ketika cuaca mendung seperti ini kita telah menyiapkan plan b, kita mengedukasi masyarakat, memperkenalkan gerhana bulan kepada masyarakat dengan software-software astronomi,” jelas Ketua Jogja Astro Club Agung Laksana. (adam)

(way)

Berita Terkait

Berita Lainnya