Hard News

Ini yang Dilakukan Pemkab Klaten Supaya Pegawainya Disiplin

Jateng & DIY

13 Januari 2018 03:39 WIB

KLATEN, solotrust.com - Untuk membuat disiplin kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN), Pemerintah Kabupaten (Pembak)Klaten melakukan uji coba aplikasi absensi elektronik dengan menggunakan sidik jari.
 
Penerapan absensi finger print bakal diberlakukan diseluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Klaten dan uji coba dimulai, bagi OPD yang berada di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda).
 
Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jaka Sawaldi mengatakan, absensi elektronik dengan penerapan finger print atau absen melalui sidik jari bagi seluruh ASN untuk meningkatkan kedisiplinan ASN, serta kualitas kinerja ASN dalam memberikan pelayanan masyarakat.
 
“Dengan penerapan absensi finger print terbukti mampu meningkatkan kedisiplinan AS dalam bertugas. Buktinya, sejak Pemkab Klaten mewacanakan penggunaan absensi finger print pada awal tahun baru 2018, tingkat kehadiran ASN pada apel pagi selalu meningkat dan diharapkan dapat pula meningkatkan produktifitas kerja termasuk dalam pelayanan masyarakat,"katanya kepada wartawan, Jumat(12/1/2018).
 
Kepala Bagian Humas (Kabag Humas) Pemkab Klaten, Wahyudi Martono mengapresiasi dan mendukung program absensi finger print. Karena dengan absensi tersbut terbukti mampu meningkatkan kedisiplinan ASN dalam melaksanakan tugas dan dapat mendukug kinerja ASN di lingkungan Pemkab Klaten.
 
“Fungsi dari absensi elektronik untuk mengetahui sejauhmana para ASN melaksanakan ketaatan dan kewajiban datang serta pulang kerja tepat waktu. Data absensi dengan sistem ini lebih akurat dan tidak bisa dimanipulasi, obyektif, terukur, akuntabel, partisipatif dan transparan," kata dia.
 
Absensi elektronik, lanjut dia, memudahkan dalam membuat laporan kehadiran ASN harian dan bulanan secara lebih detail. Kemudian dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pimpinan untuk memberikan reward terhadap ASN yang berprestasi, pemberian promosi jabatan dan dapat dijadikan dasar untuk pemberian punishment terhadap ASN yang tidak disiplin. "Dengan absen eletronik nanti bisa menjadi bahan evaluasi," katanya. (J-A)

(redaksi)