Serba serbi

Lima Atlet IPSI Berhasil Raih Mendali Perunggu

Olahraga

22 Desember 2017 09:02 WIB

Pencaksilat. (ilustrasi)

KLATEN, solotrust.com- Sedikitnya 5 atlet Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Klaten berhasil meraih medali perunggu pada pejuaraan pencak silat yunior Karimunjawa Cup 2017, Jepara, 14-17 Desember lalu. Kejuaraan tersebut menjadi ajang atlet pelajar untuk meningkatkan pengalaman bertanding.

Dari lima atlet yang berhasil meraih prestasi, dia diantaranya masih duduk di bangku SD sederajat. Mereka adalah Kirana Tyas Savira yang tercatat sebagai siswa SD Muhammdiyah Tonggalan, Klaten meraih perunggu di kelas D putri, dan Nanggroe Ranu Santosa meraih perunggu di kelas D putra, dia merupakan siswa MI Muhammadiyah Gading 1, Klaten Utara.



Tiga atlet lainnya adalah siswa SMA/SMK, yakni Leny Dyah Kurniasari siswa SMK Muhammdiyah 2 Klaten Utara meraih perunggu di kelas C putri, Muh Zaki Adani siswa SMA Muhammadiyah 1 Klaten meraih perunggu di kelas D putra dan Da'i Lukman siswa SMAN 1 Polanharjo meraih perunggu di kelas F Putra.

Menurut Ketua Harian IPSI Klaten Muh Nasir, IPSI Klaten mengirimkan atlet yang masih berstatus pelajar SD, SMP dan SMA dengan didampingi pelatih. Kejuaraan itu diikuti 11 tim yang datang dari Klaten, Kudus, Kendal, Surakarta, Boyolali, Pati, Banjarnegara, Semarang dan tuan rumah Jepara.

‘’Alhamdulillah, lima atlet berhasil meraih medali perunggu para Kejuaraan Pencak Silat Yunior Karimunjawa Cup 2017. Kejuaraan ini cukup penting, karena dari ajang seperti inilah para atlet muda menimba pengalaman dengan bertanding dengan atlet dari daerah lain,’’ kata Muh Nasir, Kamis (21/12/2017).

Ditambahkan dia, IPSI memang memprogramkan atlet-atlet berbakat untuk mengikuti berbagai kejuaraan baik di tingkat Kabupaten Klaten, tingkat eks karesidenan Surakarta sampai ke tingkat provinsi Jateng. Kejuaraan sangat penting untuk pembinaan atlet, karena bisa memberikan bekal pengalaman bertanding yang tak diterima di perguruan masing-masing.

‘’Bertanding melawan teman sendiri dengan bertanding melawan atlet dari daerah lain tentu saja berbeda. Ini sangat penting untuk melatih mental atlet agar tidak grogi bila menghadapi lawan tangguh. Dengan bertanding, mereka juga mempunya pengalaman-pengalaman baru yang tak didapat saat latihan rutin,’ ’kata dia. (jaka)

(wd)