Hard News

Tak Ada Jembatan, Anak Sekolah Terpaksa ‘Nyebrang’ Sungai

Jateng & DIY

10 Agustus 2017 10:47 WIB

BOYOLALI, solotrust.com – Tak ada akses jembatan, sejumlah anak sekolah di Desa Bawu, Kemusu, Boyolali terpaksa menyeberangi sungai untuk berangkat ke sekolah. Tiap pagi, mereka terpaksa menyeberangi sungai sepanjang 3 kilometer untuk menuju ke sekolah masing-masing.

Untuk menyeberangi sungai, anak-anak ini harus turun melalui tangga. Tak lupa mereka melepas sepatu agar tidak basah. Selain itu mereka harus sangat hati-hati menyusuri bebatuan sungai yang licin dan arus yang deras.



Hal ini dilakukan karena di daerah mereka tak ada jembatan penghubung menuju ke sekolah yang terletak di kota. Sedangkan bila lewat darat, jarak Bawu ke kota sejauh 5 kilometer.

Kepala Desa Bawu, Suparjo membenarkan kondisi tersebut. Bahkan menurutnya bila hujan, mereka terpaksa melewati jalur lain dengan memutar. Dia menambahkan, kondisi ini dialami warga desanya setiap hari. Apalagi pada musim hujan yang hampir dua bulan, sungai tersebut praktis tidak bisa dilalui.

“Kalau banjir, terus terang sini tidak ada jalan lain kecuali melewati kecamatan lain yaitu Kecamatan Andong. Itu akses sekitar 5 kilometer,” tutur Suparjo, Rabu (9/8/2017).

Beruntungnya, ada di antara orang tua siswa yang mengantar anaknya tiap kali menyeberang sungai. Namun apabila tidak bisa dilalui pun, para orang tua tetap mengantar dengan melewati jalan lain.

Dalam waktu dekat, pihak desa dan warga dalam berencana akan membuat jembatan dengan cara swadanya.

 

Penulis : Aritri Cahyaningsih
Editor : Wahyu Setiawan

(Patner)