Hard News

Bagi-Bagi Sertifikat, Kata Jokowi: Sekarang Beda !

Jateng & DIY

7 November 2017 16:50 WIB

Presiden Jokowi saat berpidato di depan sekitar 10.000 penerima sertifikat di Stadion Taruna Sragen, Selasa (7/11/2017).

SRAGEN, solotrust.com - Acara bagi-bagi sertifikat yang dilakukan oleh pemerintah, menurut Presiden Joko Widodo (Jokowi) lain dulu lain sekarang. Maksudnya apa ?

Menurut Jokowi, kalau ada acara seremoni pembagian sertifikat, biasanya yang dapat yang naik ke panggung saja. Yang lainnya, hanya diberi janji.



"Jadi kalau tidak dicek lagi, saya ragu, jangan-jangan hanya yang di depan ini yang dapat," tutur Jokowi, membuka pidatonya di acara Penyerahan Sertifikat masyarakat di Stadion Taruna Sragen, Selasa (7/11/2017).

Sebelum memulai pidatonya, Jokowi meminta para penerima sertifikat untuk mengangkat tinggi tinggi sertifikat yang telah diperolehnya.

"Kalau ndak dicek gini saya jadi ragu, yang dulu-dulu modelnya seperti itu, simbolis-simbolis, yang lain tidak terima," kata Jokowi.

Menurutnya, sertifikat penting, setiap dirinya ke desa dari Sabang sampai Merauke, yang dikeluhkan adalah sengketa tanah. Sengketa itu terjadi, antara masyarakat dengan masyarakat, individu dengan individu, individu dengan perusahaan.

"Banyak sekali, ada yang masuk ke kuping saya, Pak mohon dibantu. Dibantu gimana wong sertifikatnya belum ada," ujar Jokowi.

Oleh sebab itu, Jokowi memerintahkan jajaran menteri, di seluruh Indonesia seharusnya harus diterbitkan 126 juta sertifikat, tapi sekarang hanya 46 Juta, karena setiap tahun hanya diselesaikan 400 sampai 600 ribu saja.

"Kalau saya hitung, butuh 160 tahun baru bisa selesai," tegas Jokowi.

Tahun depan Jokowi perintahkan 7 juta sertifikat, tahun berikutnya 9 juta sertifikat harus keluar."Kalau saya perintah gini, pasti saya ikuti terus, kalau sampai meleset Kakanwil BPN-nya ganti dicopot," tegas Jokowi.

Sama dengan kunjungannya ke Madiun dua hari sebelumnya, Jokowi juga melakukan pembagian sertifikat tanah kepada 10.200 pemilik tanah. Jokowi datang ditemani Menteri Agraria dan Penataan Ruang, Kepala Badan Pertanahan Negara (BPN) Sofyan A Djalil, dan Menteri PUPR Basuki Hadimulyo. Pejabat lainnya juga datang seperti Pangdam Diponegoro, Kapolda Jateng, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. dan Bupati Karanganyar Juliyatmono.

 

(saf-way)

(Redaksi Solotrust)