SOLO, solotrust.com- International Workshop yang ke-3 oleh International Association of Students In Agricultural and Related Sciences Local Committee Universitas Sebelas Maret (IAAS LC UNS) telah digelar Sabtu, 27 Oktober 2018 di Ballroom Tosan Hotel. International Workshop merupakan acara tahunan yang diadakan oleh IAAS LC UNS untuk menyemarakkan hari jadi IAAS LC UNS. Acara yang dihadiri oleh 130 orang peserta ini mengangkat tema “Live a waste-less life with reduce, reuse and recycle for sustainable waste management in Indonesia”. Sesuai dengan tema yang diusung, acara International Workshop tahun ini juga menerapkan konsep zero waste, yaitu meminimalisir penggunaan sampah sekali pakai.

Acara ini terbagi menjadi 2 sesi, sesi pertama adalah seminar yang diisi oleh 3 orang pembicara yang berasal dari background yang berbeda. Sesi pertama dipimpin oleh moderator Garin F. Janitra yang merupakan presiden dari Student English Forum UNS. Pembicara pertama adalah Rendy Aditya Wachid yang merupakan founder dari Parongpong Recycle And Waste Management Company yang membahas tentang teknologi dan cara pengolahan sampah non daur ulang dan residu, dilanjutkan denan Mrs. Silvija Rumiha yang merupakan founder dari Zero Waste Bali yang mengajak untuk mengurangi penggunaan sampah plastik sekali pakai dan pembicara terakhir pada sesi pertama adalah Sehila Noor Baity yang merupakan Chief of Social Impact of Gifood.id yang berbagi cara untuk meminimalisir sampah makanan melalui online platform.

Acara dilanjutkan dengan sesi kedua yaitu workshop, yang dipimpin oleh moderator Chadijah Aljufri yang merupakan Coordinator Department of Human Resource Development of IAAS pada tahun 2016-2017 dengan pembicara DK Wardhani yang merupakan penulis dari buku Menuju Rumah Minim Sampah. DK Wardhani banyak berbagi ilmu dan tips minim sampah di kehidupan sehari-hari yang diterapkan, serta mengajarkan secara langsung melalui workshop membuat produk-produk organik yang ramah lingkungan, yaitu sabun lerak, deodorant, dan mouthwash. Produk workshop yang telah dipraktikkan oleh peserta juga dapat dibawa pulang sebagai buah tangan.

Karena menuju Indonesia bebas sampah adalah hal yang sulit, yang mudah adalah meminimalisir dan mengolah sampah yang kita hasilkan. Don’t litter, let’s make the world better!

(wd)