Ekonomi & Bisnis

Taspen dan BRI Ajak Pensiunan Berwirausaha

Ekonomi & Bisnis

19 November 2018 19:31 WIB

Pra Launching Kewirausahaan Pensiun Indonesia 2018 di De Tjolomadoe, Karanganyar, Senin (19/11/2018). (solotrust-rum)

KARANGANYAR, solotrust.com - Pensiunan diharapkan mengisi masa tua dengan menjadi wirausahawan. Untuk itu, PT Taspen bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar Pra-Launching Kewirausahaan Pensiun Indonesia 2018.

Acara bertajuk "Road to Second Career" diadakan di De Tjolomadoe, Kabupaten Karanganyar, Senin (19/11/2018). Direktur Utama PT Taspen Iqbal Latanro menerangkan, upaya ini untuk mempersiapkan pensiunan memasuki 'second career' sehingga bisa memiliki hidup baru dengan berbagai macam usaha.



Pihaknya menggandeng BRI sebab selama ini BRI menjadi pelaku utama penyaluran uang pensiun bulanan PT Taspen. Selain itu, BRI dinilai punya pengalaman membina usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta jaringannya luas.

"Sebesar 52 persen uang pensiunan PT Taspen dikelola oleh BRI," ujarnya kepada solotrust.com, Senin (19/11/2018).

Sebanyak 200 peserta mengikuti pelatihan acara tersebut, tidak hanya pegawai sudah pensiun tetapi juga yang baru akan memasuki masa pensiun. Rencananya, acara akan digelar lebih besar lagi pada Januari 2019 dengan melibatkan hingga 4.000 orang.

"Harapannya agar mereka tidak stres, ada kegiatan yang dilakukan," imbuhnya.

Area Solo Raya dipilih karena biasanya menjadi tujuan para pensiunan. Jumlah peserta Taspen di Solo sebanyak 35.069 orang per November 2018.

Direktur Mikro dan Menengah BRI Priyastomo mengaku siap memfasilitasi modal untuk membantu para pensiunan berwirausaha. Terkait besaran modal, tidak ada plafon khusus, melainkan tergantung ukuran usaha.

"Harapannya melalui fasilitas ini mereka bisa berkembang dari usaha pemula, usaha mikro, hingga menjadi usaha komersial," tuturnya.

Sementara itu Wali Kota Surakarta F X Hadi Rudyatmo mendukung program BRI Peduli tersebut. Harapannya, setelah dilakukan pelatihan, peserta tidak dilepas begitu saja namun ada pendampingan sekitar 2 tahun.

Dengan adanya second career ini, ia berharap indeks pembangunan manusia meningkat di Kota Solo. Saat ini usia harapan hidup hampir mendekati 80 tahun.

"Ini salah satu upaya penting, agar angka usia pensiun bertambah panjang, karena ada aktivitas," paparnya.

Pemkot Surakarta menyerahkan sepenuhnya pada para pensiunan terkait usaha yang akan dijalankan nanti. Meski begitu, ia mendukung usaha kedaulatan pangan. Kedaulatan pangan, dimaksudkan agar para pensiunan bisa menanam bahan pangan sendiri untuk dikonsumsi.

Namun, pihaknya tidak menutup kemungkinan para pensiunan untuk membuka usaha lain. (Rum)

(way)

Berita Terkait

Berita Lainnya