Hard News

7.000 Guru Madrasah Akan Ikuti Pendidikan Profesi

Hard News

09 November 2018 08:05 WIB

Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan saat memberikan arahan pada Refreshment Program Bagi Tutor PPG dalam Jabatan di Bali. (Dok Kemenag)

BALI, solotrust.com – Sebanyak 7.000 guru madrasah akan mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2018. PPG 2018 akan dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

Dari 7.000 guru madrasah, terdiri dari 940 guru umum dan 6.060 guru agama. Jumlah tersebut didapat dari proses seleksi yang dilakukan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).



Direktur GTK Suyitno mengatakan, total ada 35 LPTK yang sudah ditetapkan sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) No 606 tahun 2018. Beberapa di antaranya adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

"LPTK harus fokus, jangan sampai karena permasalahan administrasi, proses PPG jadi terhambat,” pintanya saat berada di Bali, Selasa (6/11/2018).

Suyitno mengaku bahwa pelaksanaan PPG tahun ini agak terlambat. Hal itu disebabkan adanya peralihan sistem dari Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) menjadi PPG sehingga membutuhkan beberapa penyesuaian.

"Perlu beberapa penyesuaian seperti revisi anggaran, penyiapan LPTK, termasuk juga penyiapan dosen melalui kegiatan refreshment tutor PPG ini," jelas Suyitno.

Meski demikian, Suyitno memastikan semua ketentuan  pelaksanaan PPG tetap memenuhi ketentuan yang diatur dalam Permenristekdikti Nomor 55 tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru.

Kasi Bina Guru MI/MTs Mustofa Fahmi mengungkapkan, PPG tahun ini sangat kompetitif. Menurutnya, total ada 22.240 guru yang mendaftar untuk mengikuti proses seleksi. Dari jumlah itu, diseleksi lagi hingga terpilih 7.000 guru yang akan ikut PPG 2018.

(way)