Pend & Budaya

Mahasiswa Diminta Perbanyak Studi Sektor Transportasi Laut

Pend & Budaya

22 Oktober 2018 05:02 WIB

Menhub Budi Karya Sumadi saat di Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu (20/10/2018). (Dok Kemenhub)

MALANG, solotrust.com – Sektor transportasi laut diharapkan bisa menjadi topik pilihan bagi mahasiswa dalam pembuatan makalah maupun penelitian. Hal ini dinilai penting guna menciptakan insan transportasi berkualitas.

Pentingnya pendidikan transportasi terutama laut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara Simposium XXI dan Wisuda Mahasiswa Universitas Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi, Wisuda Program Vokasi, Sarjana dan Pascasarjana Universitas Brawijaya, Malang, Sabtu (20/10/2018).



Menurutnya, kasus atau topik dalam transportasi laut cukup banyak untuk dijadikan bahan makalah. Di sisi lain, ia mengungkapkan masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan di perhubungan laut yang hingga kini pihaknya belum maksimal mengatasinya.

"Saya memang jujur tadi ada ketidaksamaan, kalau saya inginnya studi laut yang paling banyak, karena laut itu antah berantah masih banyak sekali case, tapi di sini 75% casenya darat. Nah ini yang saya minta kepada panitia untuk mengarahkan yang akan datang itu kalau yang laut dan udara kasih insentif ya," ujarnya.

“Karena laut itu banyak sekali misterinya. Kita negara yang lautnya banyak jujur kita belum maksimal eksplore itu jadi saya ingin itu. Bahkan kalau saya ditanya apa dua hal yang menjadi problem yang harus diselesaikan? Ya pelayaran rakyat, pelayanan masih sederhana, banyak dibutuhkan orang kita belum sampe ke sana nah itu mesti difikirkan," sambungnya.

Kemenhub menargetkan akan ada program studi transportasi di 10 universitas di Indonesia dalam dua tahun mendatang. Saat ini, program studi tersebut baru ada di Universitas Pattimura, Ambon, Maluku.

“Saya sih paling tidak 10 universitas lah ya dalam dua tahun ini, tapi saya khususkan memang luar jawa saya minta yang jawa ini jadi pensupport. Jadi tenaga-tenaga saya ambil dari UB, UGM, UI dan lainnya menjadi bapak angkat untuk membina," ucap Menhub.

Menhub menuturkan hingga saat ini di Universitas Brawijaya mempunyai 300 makalah yang bisa menjadi masukan bagi pihaknya. Kegiatan ini dapat menjadi interaksi yang baik antara pemerintah dengan para pendidik.

"Kami sangat butuh banyak input dari para akademisi, dan sudah banyak sekali yang telah diberikan (dari para akademisi). Ketika kami dalam keadaan kesulitan, saya sampaikan masalah (kepada para akadamisi) untuk didiskusikan, kami berikan kesempatan untuk direkomendasikan dan sering kali rekomendasi itu sangat valid dan langsung kita sampaikan kepada masyarakat, ini adalah satu interkasi yang baik antara pemerintah dengan para pendidik dan pemikir dan ini harus kita dorong," tutur Menhub.

Menhub juga memastikan bahwa dirinya selalu melibatkan akademisi ketika membuat regulasi atau kebijakan. "Saya tidak pernah membuat regulasi tanpa konsultasi dengan akademisi," kata dia.

(way)