Hard News

Pascagempa, Pemerintah Bangun 1.200 Huntara di Sulteng

Hard News

17 Oktober 2018 04:02 WIB

Ilustrasi hunian sementara yang akan dibangung Kementerian PUPR di Sulawesi Tengah. (Dok PUPR)

JAKARTA, solotrust.com – Pascagempa bumi yang diikuti tsunami menerjang beberapa daerah di Sulawesi Tengah, akhir September lalu, Pemerintah kini mulai melakukan upaya pemulihan kerusakan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana membangun sebanyak 1.200 hunian sementara (Huntara) sebagai transit sampai dengan hunian tetap dan relokasi permukiman selesai.

“Relokasi permukiman memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang. Oleh karenanya Pemerintah akan membangun hunian sementara (Huntara) yang ditargetkan rampung dalam dua bulan. Makin cepat Huntara selesai, makin cepat penduduk bisa pindah dari tenda,” kata Menteri Basuki melalui keterangan tertulisnya, Selasa (16/10/2018).



Huntara akan dibangun di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala. Lokasinya berada di Kelurahan Duyu, Petobo dan Pengawu, Lapangan Sepakbola Kelurahan Silae, Tipo, Tipo A, Lapangan Kelurahan Buluri, Watusampu, dan Kawatuna.

Kata Basuki, 1.200 unit huntara dapat menampung 14.400 keluarga. Jumlah ini merupakan tahap pertama sambil menunggu perkembangan data pengungsi yang membutuhkan.

Huntara dibangun dengan model knockdown berukuran 12 x 26,4 meter persegi, dibagi menjadi 12 bilik di mana setiap biliknya akan dihuni oleh satu keluarga.

Huntara ini dibangun dengan sistem cluster pada lima zona dengan mempertimbangkan faktor ketersediaan lahan dan keamanan lokasi dari dampak gempa. Setiap cluster yang terdiri atas 10 unit huntara (120 bilik), akan dibangun satu buah sekolah PAUD dan sebuah SD, tempat sampah, ruang terbuka untuk kegiatan warga serta tempat parkir sepeda motor.

Kontruksi huntara juga tahan gempa dan mengakomodir cuaca Kota Palu yang panas karena berada di garis khatulistiwa. Konstruksi akan menggunakan baja ringan dengan dinding berbahan glassfiber reinforced cement (GRC). Setiap unit huntara akan dilengkapi empat toilet, empat kamar mandi, septik tank, tempat mencuci, dan dapur bersama serta listrik dengan daya 450 watt setiap bilik.

Sementara itu menurut Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sulawesi Tengah Kementerian PUPR Arie Setiadi Murwanto, huntara ini bisa dimanfaatkan dalam dua tahun sampai hunian tetap yang dibangun Pemerintah selesai.

(way)