Hard News

10 Tahun Solo Batik Fashion, Gemakan Kharisma Nusantara

Jateng & DIY

13 Oktober 2018 09:16 WIB

Tokoh-tokoh inspirasional Kota Solo ikut mengenakan batik dalam pembukaan SBF 10 di atrium Solo Paragon Mall, Jumat (12/10/2018). (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com - Pergelaran Solo Batik Fashion 2018 digelar selama tiga hari, 12-14 Oktober 2018 di atrium Solo Paragon Mall. Gelaran yang telah mencapai 1 dekade ini mengangkat tema 'Kharisma Nusantara'.

"Batik merupakan warisan dunia yang sudah diakui oleh UNESCO sehingga wajib dilestarikan dan dijaga," ujar Pj Sekda Surakarta, Untara, mewakili Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, saat membuka SBF, Jumat (12/10/2018).



Menurutnya, pengakuan dari UNESCO bukan hanya kebanggaan tapi juga tantangan. Pasalnya, keberlangsungan batik tidak hanya dari peran pemangku kepentingan, tapi seluruh masyarakat.

Batik dinilai menjadi berkah bagi pegiat batik mulai dari produsen hingga pemasar. Sebab batik menjadi komoditas utama pariwisata Indonesia.

Pihaknya mengaku bahagia dengan perkembangan batik terutama di Solo. Karena batik Solo mengalami transformasi cukup panjang beserta filosofinya.

"Dengan Solo Batik Fashion 2018 ini, semoga lebih meneguhkan minat masyarakat untuk mencintai dan melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa," katanya.

SBF 2018 dibuka oleh fashion show dari LT Pro, Tarian Greget Mantep dari Adicipta Karya Paundrakarna, serta pemberian apresiasi pada para sponsor dan desainer yang terlibat.

Dalam kesempatan itu, beberapa tokoh-tokoh inspirasional Kota Solo turut hadir berlenggak-lenggok mengenakan busana batik. Mulai dari pengusaha, desainer, hingga pejabat.

Antara lain RA Febri Hapsari Dipokusumo, Baningsih Tedjokartono, Sruti Respati, S Haryanto, Hasta Gunawan, Sumartono Hadinoto, Budianto Wiharto, dan lainnya.

Sebanyak enam desainer menampilkan karya busananya dalam pembukaan SBF 10. Meliputi Maya Yurizawa, Batik Dwi Hadi, Robby Dion, Batik Agung Wibowo, Ninik N. - Workshop, dan APPMI Yogyakarta. (Rum)

(way)