Pend & Budaya

Tim Bengawan UNS Berhasil Raih JAMA Award di Student Formula Jepang 2018

Pend & Budaya

20 September 2018 08:04 WIB

Tim Bengawan Formula Student Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

SOLO, solotrust.com- Tim Bengawan Formula Student Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memperoleh JAMA Chairman Award dari ajang Student Formula Japan (SFJ) ke-16 yang dilaksanakan di Ecopa Stadium, Shizuoka Jepang 4-9 September 2018 lalu.

General Manajer Bengawan Formula Student UNS, Farlian mengatakan, itu merupakan penghargaan yang pertama kali diraih Bengawan, setelah beberapa kali mengikuti Student Formula Jepang.



"Dari enam tim perguruan tinggi Indonesia yang mengikuti SFJ, cuma 3 tim yang berhasil mendapatkan JAMA Awards. Salah satunya yaitu tim Bengawan Formula Student Automotive Engineers (FSAE) UNS," kata dia kepada solotrust.com Rabu (19/9/2018)

Ia mejelaskan, penghargaan tersebut hanya diberikan kepada tim yang mampu menyelesaikan seluruh rangkaian kompetisi tanpa dikenai pinalti oleh panitia serta lolos endurance.

"Kami sangat bangga bisa mendapatkan penghargaan ini karena berarti kami dapat menyelesaikan setiap tahap mulai dari inpeksi hingga race dan seluruh event dengan baik tanpa melakukan kesalahan maupun kekurangan yang menyebabkan pengurangan poin," ujar sang kapten tim.

Farlian menceritakan, bagaimana perjuangan timnya hingga meraih penghargaan tersebut, mulai dari persiapan mobil hingga dokumen pelengkap.

"Kamu berusaha untuk mengerjakan dan mempersiapkan mobil serta setiap persyaratan termasuk dokumen sebaik mungkin. Kami memastikan semuanya tanpa ada kesalahan dan pelanggaran yang menyebabkan pengurangan poin selama event berlangsung, setiap tahap lomba kami juga berusaha semaksimal mungkin  untuk melewatinya tanpa kesalahan," beber dia.

Untuk diketahui, Student Formula Japan (SFJ) merupakan ajang kompetisi tahunan Automotive Engineers of Japan (JSAE). Dalam event ini siswa diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan pembuatan objek yang dapat memberikan kontribusi pada perluasan industri otomotif Jepang.

"Kompetisi ini digelar sejak 2003 sebagai kegiatan publik, agar siswa dapat benar-benar membuat objek, mengembangkan keahlian dan juga sebagai latihan bagi mereka yang kelak memegang peran penting dalam industri otomotif," tutup Farlian. (adr)

(wd)