Ekonomi & Bisnis

Dana Penelitian Kereta Cepat Beratkan PT Inka

Ekonomi & Bisnis

30 Agustus 2018 17:07 WIB

Suasana FGD di Hotel Solo Paragon, Selasa (28/8/2018). (solotrust-rum)

SOLO, solotrust.com - PT Industri Kereta Api (INKA) akan mengembangkan program pemerintah berupa kereta cepat. Untuk itu, pihaknya membutuhkan dukungan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia.

Untuk itu lah PT Inka menggelar agenda "Focus Group Discussion" (FGD) di Hotel Solo Paragon, Selasa (28/8/2018). FGD bertema "Kesiapan Indonesia Incorporate Menyongsong Pembangunan Kereta Cepat Indonesia."



Direktur Teknologi dan Komersial PT INKA Agung Sedayu menilai, penelitian yang harus dilakukan untuk membuat kereta cepat ini memberatkan INKA sebagai industri.

"Penelitian untuk kereta cepat ini membutuhkan biaya cukup besar sehingga dilakukanlah FGD saat ini, yaitu untuk melihat kapasitas pemerintah besar atau tidak dananya," ujarnya kepada media, Selasa (27/8/2018).

Sejauh ini dana yang dibutuhkan oleh INKA untuk penelitian hingga bisa membuat desain dasar kereta cepat sekitar Rp500-Rp700 miliar.

Menurutnya, dukungan itu diperlukan mengingat pemerintah memiliki dana besar untuk melakukan penelitian. Terlebih, ia melihat proyek serupa di negara lain, seperti China, Jepang, dan Korea ditanggung oleh pemerintah.

"Sehingga kami ingin dapat masukan dari pemerintah apakah punya dana dan bagaimana prosedurnya," imbuhnya.

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti RI Jumain Appe menjelaskan, pemerintah memang berupaya membangun sistem transportasi massal untuk kereta.

Selama ini, dengan kecepatan KA biasanya 100 km/jam, waktu tempuh dari satu kota dengan kota lain beda provinsi sangat lama.

"Melihat perkembangan mobilitas orang, saya kira dibutuhkan transportasi lebih cepat, murah, dan aman. Kalau naik pesawat jauh lebih mahal. Dalam hal ini, pemerintah melihat kereta cepat sangat penting untuk dikembangkan," tuturnya.

Menurutnya, terkait dana untuk penelitian, setiap tahun Kemenristekdikti membuat anggaran lebih dari Rp2 triliun untuk penelitian. Pihaknya mengaku dapat memfokuskan sekian persen untuk proyek kereta cepat ini. (Rum)

(way)