SEMARANG, solotrust.com – Musim kemarau tahun ini mengakibatkan beberapa daerah mengalami kekurangan pasokan air bersih. Di Jawa Tengah, setidaknya ada 1.163 desa yang masuk kategori rawan kekeringan.
“Pemetaan daerah rawan kekeringan di Jawa Tengah ada 253 kecamatan, 1.163 desa, 559.986 KK (kepala keluarga), dengan jumlah 1.794.092 jiwa untuk bisa kita cover dan dampingi,” jelas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa (14/8/2018).
Lanjutnya, sejak Juli pihaknya sudah menyiapkan dropping air. Namun Ganjar mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan kekeringan untuk segera melaporkan kepada kepala desa, camat, bupati/ wali kota atau lapor melalui Twitter.
Di sisi lain, Ganjar juga meminta perusahaan air minum daerah untuk cepat merespon bantuan air bersih.
“Di Jateng begitu ada bencana BPBD, Tagana, PMI, TNI/Polri langsung sinergi. Gotong royong atau tulung-tinulung ini adalah nilai menarik yang ada di Jateng. Maka ketika kita ngurus kekeringan, saya minta laporan dropping air hampir tiap hari dari BPBD,” harapnya.
Saat ini, dikatakannya, Jawa Tengah memiliki 41 waduk yang diharapkan dapat mendorong suplai air bersih.
(way)