Hard News

Massa Tuntut Bupati Sragen Selidiki Kecurangan Seleksi Perdes

Jateng & DIY

13 Agustus 2018 14:56 WIB

Massa berkumpul di Alun-alun Sasana Langen Putro Sragen dan mendengarkan orasi silih-berganti. (solotrust-saf)

SRAGEN, solotrust.com – Kisruh yang mewarnai seleksi penjaringan perangkat desa di Kabupaten Sragen mencapai puncaknya. Ratusan warga Sragen yang gagal dalam seleksi penjaringan perangkat desa ini menggelar aksi pada Senin (13/8/2018) siang. Mereka berkumpul di Alun-alun Sasana Langen Putro Sragen dan mendengarkan orasi silih-berganti.

Aksi massa ini menjadi puncak dari kekisruhan yang muncul terkait dugaan kecurangan dalam seleksi penjaringan perangkat desa.



Dugaan kecurangan-kecurangan ini sebagian besar terjadi pada saat berlangsungnya tes dengan sistem Compter Assisten Test (CAT) yang berlangsung di beberapa perguruan tinggi di seperti di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan STIE AUB Kota Solo.

Dalam orasinya, koordinator aksi Azis Kristanto menuntut agar Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati memperhatikan aspirasi warganya yang saat itu merasa dizalimi oleh panitia seleksi penjaringan perangkat desa.

Tak hanya para peserta, aksi demo ini juga diikuti orang tua yang anaknya gagal karena dicurangi. Seperti Mbah Gino, warga Sambirejo, Sragen, yang hadir mewakili anaknya yang dinyatakan gagal dalam seleksi penjaringan.

Ia meminta keseriusan Pemerintah Kabupaten Sragen dalam menyelidiki adanya kecurangan kecurangan. Gino bahkan ditunjuk menjadi salah satu wakil peserta aksi untuk menemui Bupati di ruang kerjanya.

“Saya minta keadilan karena ujian itu ada indikasi kecurangan-kecurangan, masalah dari panitia kabupaten,” katanya kepada solotrust.com di sela aksi.

Ia bahkan mengaku sudah meminta ke pihak perguruan tinggi penyelenggara tes untuk menunjukan hasilnya. Namun klaimnya, mereka enggan menunjukan karena sudah terikat kontrak dengan panitia kabupaten.

Sementara itu terkait indikasi kecurangan seleksi penjaringan perangkat desa ini, Kapolres Sragen AKBP Arif Budiman mengakui telah memeriksa beberapa orang yang diduga terkait dengan kecurangan proses seleksi penjaringan perangkat desa.

Kapolres menambahkan, pihaknya membentuk tiga tim investigasi yang dipimpin Kasatreskrim AKP Yuli Munasoni untuk mengumpulkan data dan bahan keterangan terkait dengan dugaan transaksional dan indikasi kecurangan.

“Dari hasil (investigasi) tim kita itu ada beberapa pihak yang kemudian kita lakukan klarifikasi terkait informasi yang beredar,” jelas Kapolres.

Aksi massa kali ini berlangsung dalam pengawalan aparat Polres Sragen karena berlangsung di tengah-tengah kesibukan masyarakat yang melintas di kawasan pusat Kota Sragen. (saf)

(way)