Hard News

Gempa Lombok Jadi Sorotan Media Asing

Hard News

6 Agustus 2018 16:17 WIB

Warga di Lombok Utara diizinkan pulang pada Senin (08/08/2018). Banyak yang menemukan rumah mereka dalam kondisi rusak (Antara Foto / Reuters)

SOLO, solotrust.com - Gempa tektonik magnitudo 7 mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (05/08/2018) sekira pukul 18.46 WITA tak hanya mengejutkan masyarakat Indonesia, namun juga jadi sorotan dunia internasional. Sejumlah media asing turut memberitakan bencana yang memakan banyak korban jiwa itu.

Beberapa media besar seperti BBC, CNN dan New York Times mengangkat gempa Lombok dalam topik pemberitaannya. BBC mengambil judul ‘Banyak korban meninggal akibat gempa kembali mengguncang Lombok’.



Media Britania Raya ini menulis sedikitnya 91 orang meninggal akibat gempa bumi dahsyat menghantam Pulau Lombok, Indonesia. Sementara ratusan orang terluka, sebagian besar di bagian Utara pulau. Sekira seribu turis asing dievakuasi dari Pulau Gili dan setidaknya satu orang meninggal di Bali.


CNN dalam laporannya juga mengabarkan sedikitnya 91 orang meninggal (seluruhnya warga Indonesia) dan lebih dari 200 orang terluka akibat gempa magnitudo 7. Sebagian besar korban meninggal akibat tertimpa puing bangunan.

Media ini juga menyebut, Kepulauan Gili, terkenal karena pantai berpasir putih dan perairan jernihnya dilaporkan turut mengalami guncangan dahsyat. Terlihat dari gambar-gambar menunjukkan bangunan hancur dan wisatawan terdampar.


Sementara New York Times mengangkat judul ‘Gempa Bumi Indonesia Menewaskan Sedikitnya 91 Orang, 20 Ribu Jadi Tunawisma’. Mereka memberitakan gempa dahsyat mengakibatkan sedikitnya 91 orang meninggal dan melukai lebih dari 200 orang lainnya. Banyak rumah hancur menjadi puing setelah gempa berkekuatan 7,0 pada Minggu di sepanjang pantai Utara Pulau Lombok, memaksa penduduk mendirikan tenda darurat.

Selain mengabarkan bencana gempa, media-media asing itu juga turut menyertakan video dan foto-foto kerusakan bangunan, termasuk korban dirawat di rumah sakit. 

 

* Foto: Antara Foto/Reuters

(and)