SUKOHARJO, Solotrust.com - Segenap karyawan di RSIS hari ini mendeklarasikan Serikat Pekerja Rumah Sakit Islam Surakarta (SPRSIS) di ruang aula RSIS Pabelan Kartasura, Rabu (11/10/2017). Kedepan serikat ini bakal jadi wadah aspirasi karyawan dan mengawal janji manajemen rumah sakit tersebut.
Ketua SPRSIS Suryatmojo mengatakan, deklarasi ini menegaskan keberadaan SPRSIS yang namanya sudah tercatat di Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja. Anggota serikat ini mencapai 388 anggota. ”Hampir 88 persen dari seluruh karyawan di RSIS tergabung dengan kami,” papar dia.
Dengan adanya serikat ini tentu berfungsi untuk menampung aspirasi seluruh anggota. Langkah pertama yang bakal mereka lakukan yakni mengumpulkan dokumen yang bisa ditindaklanjuti. Hal ini agar aspirasi dari karyawan bisa diteruskan pada manajemen sehingga ada komunikasi yang harmonis.
Manajemen juga tidak menolak adanya SPRSIS ini sebab keberadaannya sudah sah dan terdaftar. Selain itu, tujuannya juga tidak ingin menjatuhkan tapi sama-sama membangun RSIS untuk lebih baik kedepannya. ”Ada dokter juga yang tergabung dalam SPRSIS ini,” kata dia.
Disinggung soal adanya karyawan yang dirumahkan, memang ada yang dirumahkan. Informasinya yakni pegawai bagian gizi. Sementara untuk dokter memang jumlahnya ada 11. Sebab, beberapa dokter lainnya sudah keluar dari rumah sakit. Jadi, 11 dokter tersebut sudah mengikuti serikat pekerja ini.
Agenda kedepan ini adalah melakukan pendataan pada karyawan siapa yang di rumahkan dan belum. Sebab, selama ini isu dirumahkan ini hanya sebatas lesan dan belum ada surat keputusan dari manajemen.
SPRSIS berharap ada komunikasi yang baik antara manajemen dengan serikat pekerja. Sebab, mulai saat ini pekerja di RSIS sudah memiliki payung untuk membela hak – hak karyawan.
Sementara itu, agenda deklarasi SPRSIS kemarin dibuka dengan lagu Indonesia Raya. Setelah itu sambutan dari direksi RSIS. Kemudian dilanjutkan dengan pembagian kartu SPRSIS kepada karyawan. Terlihat hadir dalam deklarasi tersebut Pimpinan YWRSIS Amin Roma dan Suryadarma. (Arif-Abd)
(Redaksi Solotrust)
